Renungan, Selasa 21 Mei 2024

Table of Contents

ETIKA BERTAMU

“Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini” (Lukas 10:5)
Jika kita beranjak dari kehidupan saudara-saudara kita agama tetangga mereka memiliki salam khusus yang diucapkan oleh mereka ketika memasuki rumah orang lain. Sapaan ini bukan hanya ditujukan ketika dia memasuki rumah keluarganya tetapi rumah semua orang yang dimasukinya terlebih rumah sesama saudaranya yang satu agama dengannya. Tujuan pemberian salam itu selain menandakan bahwa ia ingin masuk rumah tersebut tetapi juga memiliki makna yang mendalam yaitu ‘assalamualaikum’: semoga keselamatan terlimpah padamu”. Mungkin terlihat sederhana dengan kebiasaan dan peraturan ini tetapi sebenarnya ini memiliki makna yang sangat mendalam selain penanda bahwa kita akan masuk, dengan memberikan salam ini sang pemilik rumah pun secara tidak langsung akan dengan senang hati mempersilahkan kita masuk kerumah itu.

Kita umat Kristen sangat jarang melakukan hal seperti ini atau masih canggung dalam melakukan hal seperti ini ketika memasuki rumah saudaranya sesama Kristen. Padahal ini adalah sebuah tugas yang diamanatkan langsung oleh Yesus Kristus ketika dia mengutus ketujuh puluh murid untuk memberitakan Injil kepada banyak orang. Mengucapkan ‘syalom (damai sejahtera)’ ini adalah satu bagian dari bentuk amanat penginjilan yang disampaikan oleh Yesus Kristus karena secara tidak langsung kita membagikan damai sejahtera itu kepada setiap orang yang kita jumpai. Bagian kita mengucapkan salam kepada setiap tempat yang kita masuki adalah hal pertama dan terpenting dalam pemberitaan Injil bagi banyak orang karena dengan mengucapkan hal ini kesan pertama yang tercipta setidaknya adalah bagian dari kebaikan tersebut.

Ketika kita mengucapkan salam damai sejahtera ini orang yang ada disitu menerima damai sejahtera tersebut, maka salam yang kita ucapkan akan tinggal atasnya. Jika tidak atau ditolak maka salam yang kita ucapkan itu akan kembali kepada kita. Artinya tidak ada yang sia-sia ketika kita membiasakan diri untuk mengucapkan salam ini kepada banyak orang atau mengucapkan salam ini kepada setiap rumah yang kita masuki terlebih kepada saudara-saudara seiman kita. Ini juga adalah pertanda atau pengingat bagi kita orang percaya bahwa kita sedang dan sudah melakukan hal dasar dalam pemberitaan Injil bagi banyak orang. Kita sama sama meyakini bahwa ada kuasa dalam setiap perkataan yang keluar dari diri kita dengan kata lain dengan mengucapkan ‘syalom´ “damai sejahtera bagi kamu” orang yang kita sapa akan merasakan damai sejahtera yang dari Allah lewat sapaan kita. “syalom”. (YWS)

Lagu KJ. No. 17:1

Renungan:

Sebagai orang Kristen bagaimanakah Anda memperlihatkan sikap etis Anda dalam bersapaan dengan orang-orang di sekitar Anda? Apakah faedahnya jika Anda memelihara etika kehidupan? Juga bagaimana etika Anda dalam bertutur kata di tengah masyarakat luas?

Doa: Ya Allah Bapa, jadikanlah kami anakMu yang rendah hati dalam bersikap dan bertutur kata. Amin.