Renungan, Jumat 17 Mei 2024

Table of Contents
IMAN DALAM PERGUMULAN

Ya TUHAN, janganlah menghukum aku dalam murka-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan amarah-Mu (Mazmur 6:2).

Kata “mengapa” mungkin akan muncul di benak kita, apabila kita mendengarkan kesaksian seseorang Kristen yang begitu saleh dan takut akan Tuhan mengalami berbagai kemelut dan bencana dalam kehidupan imannya. Sebuah keluarga yang setia beribadah dan hidupnya melayani Tuhan, harus mengalami pergumulan berat dalam keluarganya, di mana anak perempuan nya meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya. Tentu kehilangan seorang putri yang mereka cintai, membuat keluarga ini sangat terpukul dan terpuruk. Pada saat-saat seperti ini mungkin akan banyak orang yang bertanya, mengapa hal itu bisa terjadi? Apakah Tuhan tidak memperhitungkan kebaikan mereka? Dimanakah Tuhan itu?

Nampaknya pergumulan yang dialami Daud pun demikian berat, sampai seluruh tubuhnya pun terasa sakit dan lemah. Selaras dengan pemahaman PL bahwa penderitaan adalah akibat dari murka Tuhan atas dosa manusia, maka di awal mazmur ini, Daud mengaitkan penderitaan yang dialaminya dengan hukuman, murka, hajaran, dan amarah-Nya. Sehingga Daud mengatakan janganlah menghukum aku dalam murka-Mu. Dalam perjalanan kehidupan ini kita sering bersikap seolah-olah Tuhan tidak lagi mendengar dan berpihak kepada kita. Kita sering menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita tanpa mau melihat apa di balik rasa sakit yang kita kita alami. Tuhan bukan hanya mengizinkan penderitaan sebagai hukuman bagi yang berdosa, namun juga mengizinkan berbagai penderitaan dan pergumulan mewarnai kehidupan Kristen yang setia, dan hidup takut akan Tuhan. Penghayatan makna pembentukan-Nya bukan dari kesuksesan dan kelancaran hidup yang senantiasa diwarnai dengan kesenangan. Justru sebaliknya terlebih banyak kita belajar makna pembentukan-Nya melalui berbagai pergumulan yang seringkali membawa duka pada awalnya, namun membawa sukacita di hari kemenangan. Seperti Ayub, pergumulan yang dialami oleh Ayub sungguh sangat luar biasa namun dia tidak pernah menyalahkan Tuhan. Lihatlah, kemenangan menjadi bagian dari pada hidup Ayub. Demikianlah kehidupan orang percaya, jangan lihat penderitaan sebagai hukuman atau murka Tuhan, tetapi lihatlah itu sebagai cara Tuhan untuk memperkokoh Iman kita, dan semakin membawa kita kepada Dia yang sumber kehidupan. Iman dalam Pergumulan harus senantiasa terpancar dari hidup orang percaya, sehingga tidak ada kata menyerah karena cara Tuhan sangat luar biasa memakai umat yang dikasihi-Nya.

Lagu KJ. No. 263:1

Renungan:

Apakah iman Anda telah tahan uji ? Dalam berbagai godaan dunia Anda tetap memilih takut akan Tuhan ? Kebahagiaan apa yang ada dibalik beriman teguh kepada Tuhan?

Doa:      Tuhan ajarlah kami untuk senantiasa melihat Rancangan-Mu mendatangkan kebaikan bagi hidup kami. Tuntun kami untuk senantiasa melihat karya-Mu sebagai cara Tuhan membentuk Iman kami menjadi Iman yang kokoh sampai kemenangan menjadi bagian hidup kami. Amen!