Renungan, Sabtu 18 Mei 2024
“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (Amsal 19: 21).
Bagi banyak manusia tanpa terkecuali orang percaya pasti memiliki mimpi atau serangkaian hal-hal yang sudah disusun sedemikian rupa untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Di samping itu banyak orang yang tidak siap untuk gagal atau tidak siap untuk menerima sesuatu yang terjadi dalam hidupnya jika itu tidak sejalan dengan apa yang dia harapkan atau impikan bahkan tidak jarang efek yang terjadi dalam dirinya jika kegagalan itu terjadi tidak lagi sewajarnya. Setiap rancangan manusia itu pasti melibatkan ego dirinya sendiri sebagai contoh kecilnya adalah tentang ajang pembuktian bagi orang lain, inilah celah atau potensi besar yang ujungnya akan mengakibatkan kehancuran bagi dirinya jika tidak terjadi sesuai dengan harapannya.
Kitab Amsal adalah sebuah kitab yang isinya adalah tentang ucapan-ucapan ringkas yang berisi nasihat untuk mendidik manusia termasuk salah satunya tentang rancangan atau masa depan agar tetap di dalam hikmat Tuhan mengejar setiap rancangan atau masa depan tersebut. Kitab Amsal berisikan kata-kata hikmat yang mengajarkan asas-asas dari kehidupan yang dijalankan dengan penuh rasa takut akan Tuhan, tujuannya adalah agar manusia hidup di dalam hikmat dan kecerdasan terutama tentang kehidupan orang muda. Salah satu ajarannya tentang keputusan Tuhanlah yang terlaksana memberikan pengertian kepada kita orang percaya bahwa rancangan-rancangan kita tidak akan pernah mengubah keputusanNya. Ini menjadi salah satu teguran keras bagi kita orang percaya agar tidak selalu mengandalkan ego dan keinginan pribadi diatas keinginan Tuhan.
Pengajaran Amsal ini sangat mengandung nasihat-nasihat penting bagi kehidupan kita sebagai orang percaya agar tetap berseru dan berharap sepenuhnya kepada Tuhan karena Dialah yang empuNya keputusan atas hidup kita. Kita manusia hanya bisa melakukan tugas dan tanggung jawab kita yang terbaik sebagai bagian cara kita untuk mewujudkan rancangan kita tetapi selebihnya adalah kembali kepada Allah. Kita diajari tentang pentingnya mengandalkan hikmat Tuhan dalam rancangan-rancangan kehidupan kita bukan sebatas ego pribadi atau ajang kesombongan rohani yang dibalut di dalam kata pembuktian sehingga apapun yang dinyatakan Tuhan entah itu sesuai dengan rancangan kita atau tidak, setidaknya kita dapat menerima segalanya. Akhirnya serahkanlah rancangan-rancanganmu kepada Tuhan dan biarlah Tuhan yang atur hidupmu sedemikian baik adanya. Lakukanlah yang menjadi bagianmu dan selebihnya kembalikan kepada rancangan Tuhan agar baik dan bersukacitalah engkau atas hidupmu.
Lagu KJ. No. 419:1
Renungan:
Ketika rancangan diri sendiri lebih kuat menggoda untuk dilakukan dari rancangan Tuhan, maka apakah yang Anda alami dalam hidup ? Apa yang membuat manusia suka menghindar dari rancangan Tuhan? Bagaimanakah dengan kehidupan Anda, apakah Anda selalu mencari rancangan Tuhan?
Doa: Ya Allah Bapa kami, berilah kami kekuatan dan hikmat daripadaMu agar kami semakin mengerti dan memahami rancangan-rancangan yang hendak Kau nyatakan bagi kehidupan kami. Amin